Baru-baru ini saya menyadari bahwa saya adalah pemenang di antara milyaran calon manusia dan berhasil memasuki sel telur. Alhamdulillah, saya bisa duluan sampai di sel telur dan saya berhak serta sah menjadi manusia.
Pagi hari jam 10:30, tepatnya senin, 12 maret 2001, ibu sedang berbadan dua. Saya sudah tidak betah dalam rahim. Saya mencoba keluar untuk bertemu langsung oleh malaikat dunia. Ibu di antar oleh Pak Jay, tetangga disaat saya masih tinggal di rusun yang ada di kebon kacang. Ibu dan bapak di antar oleh beliau ke rumah sakit, tepatnya di rumah sakit bunda. Saya keluar dengan tidak sopan, dikarenakan saya tidak memberitahu kepada ibu bahwa saya sudah tidak betah di dalam lahir dengan rengekan yang tak kunjung henti hingga air susu yang masuk ke dalam mulut saya ini. karena pertama kalinya saya ketempat baru, bertemu orang yang belum saya kenal, saya bingung dengan keadaan sekitar, yang bersorak dan mengalirkan air mata atas keadaan saya. Bapak berbisik di telinga kanan dan kiri ku sembari aku merengek menangis. Bapak memberi lantunan adzan dan iqomah di setiap telinga.
Hingga saat ini saya mulai tumbuh dan berkembang dengan asuhan mereka. Saya di didik dengan caranya, dengan aturannya, dengan perintahnya dan saya harus menjalankannya. Tidak terasa saya sudah di umur yang memasuki persyaratan pembuatan ktp, ya saya berumur 17 tahun. Baru menginjak umur 17, saya sudah menjadi pendosa. Pendosa yang amat sangat mengkejikan. Tidak perlu dibeberkan disini, saya rasa tidak umum dengan dosa anak remaja saat ini. Saya menjadi pendosa dan saya menyesali perbuatan keji saya ini.
Entah mengapa saya tiba-tiba menulis ini, selepas saya mengunci pagar rumah saya. Saya ingin di tahun yang semakin tua ini, saya benar-benar mengharapkan saya bisa menjadi sperma yang kuat dan menjadi manusia yang berhasil dan tidak mengecewakan bapak yang rela mengeluarkannya di dalam demi lomba maraton saya dengan calon manusia lainnya. Semoga dengan adanya tulisan ini dapat menjadi motivasi saya dan dapat saya kenang nanti dikala saya sudah tidak dapat berjalan dan memiliki anak serta cucu dengan asuhan dan cara didik yang telah diajarkan oleh orang tua saya. I love you!