Hidup selalu berdampingan dan bersama, satu sama lain mengalami hal tidak sama, namun serupa. Yang satu senang, yang satu lagi sedih. Yang satu hujan, yang satu panas. Memang seperti itu kehidupan, tapi ingat, roda kehidupan akan tiba, ada masa di atas, ada masa di bawah, tapi dua-duanya harus di telan juga.
Seperti halnya kucing tetangga gua, namanya Lightning. Pertama kali mendengar, cenderung berbau-bau McQueen. Entah kenapa Lightning, mungkin si kucing ini larinya cepat. Ia kucing kampung betina yang memiliki bulu hitam dan juga putih . Ia di bawa dari sekitaran masjid dan menetap di rumah tetangga gua. Jarak dari rumah gua ke rumah tetangga berjarak 3 rumah. Awal mula Lightning sering sekali lari kesana kemari, terkenal dengan namanya, memang ia pelari yang handal. Ia benar-benar cepat, tapi kalah sama temen yang nikung dari belakang.
Umurnya yang terbilang masih bau kencur, Lightning di hamili oleh kucing brengsek yang gua sendiri kesal mendengarnya. Masih bau kencur sudah berbadan 4, ya, Lightning punya 3 anak dan semua anaknya mati. Derita si Lightning begitu berat. Ia rela jadi kucing yang tidak lagi perawan. Bangsat juga nih yang nekat menghamili Lightning. Sekarang ia menjadi kucing yang di nodai, ia di kucilkan kucing lain, terlihat saat ia mendekati kucing lain, ia di jauhi. Yang gua takutkan adalah ia di gosipin sama tukang sayur para kucing dan ibu-ibu kucing. Gua takut Lightning di fitnah yang ngga-ngga.
Hidup sendirian membuat Lightning merasa sepi. Lightning sering di tinggal oleh pemiliknya dan Lighting sering sekali lalulalang ngga jelas kemana pun. hidup sendirian kasian juga ya. Terkadang gua suka samperin dia dan memberikan sepotong roti tawar. Lighting melahap roti tersebut tanpa basa-basi. Semakin hari kita semakin dekat. Makin dekat serta makin nempel. Bukan jatuh cinta, namun ada rasa iba terhadap Lighting yang sendirian ini. Doakan kami berjodoh dan menjalin hubungan yang baik antar sesama makhluk hidup.
0 Komentar